Aksi mogok kaum pekerja kembali diperhadapkan dengan represi.
Ironisnya, represi ini dilakukan oleh aparat negara, Polri dan TNI.
Tidak hanya itu, aparat keamanan dan pengusaha juga mengerahkan massa
bayaran untuk memukul aksi mogok pekerja.

Tak pelak lagi, tembakan gas air mata pun dimuntahkan ke arah kaum
pekerja yang sedang menuntut hak-haknya. Selain itu, 3 pekerja juga
ditangkap. Sejumlah pekerja lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi kejadian ini, Ketua Umum KASBI, Nining Elitos, mengatakan,
konflik antara buruh dengan Pertamina bisa diselesaikan di meja
perundingan. “Sudah disepakati pada tanggal 18 Juli 2012 untuk dilakukan
perundingan antara tanggal 3 September sampai akhir November dengan
pokok bahasan yang telah disepakati,” ungkapnya.
Yang terjadi, ujar Nining, pihak Pertamina melanggar kesepakatan
tersebut dan menyerahkan persoalan ke pengacara. Bagi pekerja,
penyelesaian masalah mestinya melalui perundingan yang mengedepankan
penyelesaian konflik (win-win solution), bukan menang atau kalah.
“Pihak pengacara berkehendak menghapuskan kesepakatan 18 juli itu,” ungkapnya.
Pihak pekerja pun merespon tindakan pengusaha itu dengan aksi
pemogokan yang dilakukan di beberapa tempat, seperti Indramayu,
Prabumulih (Sumatera Selatan), Bekasi, dan Tangerang.
“Ya, sayang sekali, pihak pengusaha merespon tuntutan itu dengan pengerahan aparat keamanan dan preman,” tegasnya.
Aksi kekerasan terhadap pekerja sendiri sudah berulang kali. Dua hari
lalu, 8 Oktober 2012, di RU VI Balongan, Indramayu, aksi para pekerja
dihadang dan diserang oleh sekelompok massa tak dikenal. Ironisnya, massa tak dikenal tersebut tampak bekerjasama dengan aparat TNI dan PERTAMINA.
Hari ini, 10 Oktober 2012, kepolisian dari Polres Bekasi membubarkan
dengan jalan kekerasan aksi pekerja pertamina gas di Tegalgede,
Cikarang, Kabupaten Bekasi. Padahal, pekerja hanya ingin menagih
kesepakatan tanggal 3 oktober 2012 terkait janji Pertamina menghapus outsourcing.
Dalam siaran persnya, KASBI mengutuk tindakan represif kepolisian
terhadap aksi pekerja di Petragas, Tegal Gede, Cikarang, Bekasi. KASBI
juga mendesak agar pihak kepolisian membebaskan para pekerja yang
ditangkap.
KASBI juga menuntut Pertamina untuk melanjutkan perundingan secara
langsung antara manajemen Pertamina dan Serikat Buruh untuk membahas
skala upah dan kondisi kerja di lingkungan mitra Pertamina.
tetap sebar informasi untuk kelancaran komunikasi kita kawan",,jangan pernah berhenti untuk berlawan,,salam solidaritas, salam muda,berani,militan
ReplyDelete